Header Ads

ads header

PUPUGUU - IBOO DOKOGAA DI DANAU PANIYAI (Anginan picu ombak raksasa)


Nabire - Anakkampung - Di danau Paniyai ada beberapa jenis angin yang tertiup dan mengamuk sepanjang masa dari arah yang berbeda, yakni :

1. BOU, angin yang tertiup dari 

    arah selatan pada pagi hari, 

    siang hari, sore hari atau 

    pada malam hari.

2. PETE, angin yang tertiup dari 

    arah utara pada pagi hari, 

    siang hari, sore hari atau 

    pada malam hari.

3. YUGIYO, angin yang tertiup

    dari arah timur pada pagi 

    hari.

4. WAIYAGEE, angin yang 

    kadang2 tertiup dari arah 

    Timur pada sore hari disertai 

    hujan.

5. OGIYAI, angin yang tertiup 

    kadang2 dari arah barat 

    pada sore hari disertai hujan

    ataupun tidak.


Tempat atau titik bermula tiupan angin biasa2 saja atau tak bergelombang (pupuguu too). Tempat sampai tiupan angin setelah lalui beberapa kilo meter menjadi ombak raksasa (iboo dokogaa).


IBOO DOKOGAA atau GELOMBANG RAKSASA yang tidak bersahabat atau buas itu membuat manusia repot, panik dan takut, karena kadang terjadi muzibah, yakni perahu terbalik dan manusianya tenggelam dan mati.


Itulah hukum GELOMBANGAN ANGIN diatas danau Paniyai juga danau lain yang pupuguu atau anginan biasa2 di titik star menjadi iboo dokoga atau gelombang raksasa setelah lalui beberapa kilo hingga ke titik finish, yakni di tepian danau itu.


Lima jenis angin diatas danau Paniyai, yakni BOU, PETE, YUGIYO, WAYAGE & OGIYAI ganas dan mengamuk di danau Paniyai membuat manusia pengguna danau panik, repot dan takut, karena ada akibatnya, yakni kadang perahu terbalik dan manusianya tenggelam dan mati.


HUKUMNYA...  Kalau tidak ada anginan (pupuguu), mutlak tidak akan ada gelombang raksasa (iboo dokogaa) diatas danau Paniyai yang membuat manusia panik, repot dan takut itu.


==========================


Dalam konteks perjuangan Free West Papua, orang Papua harus pahami HUKUM GELOMBANGAN yang dipicu angin diatas danau Paniyai itu, yakni mutlak ada ANGINAN (pupuguu), yakni gerakan2 kecil di titik star sebagai pemicu adanya GELOMBANG RAKSASA (iboo dokogaa) yang membuat pihak negara Indonesia panik, repot dan takut, karena berkonsekuensi itu.


Karena negara Indonesia pahami hukum gelombangan angin dari biasa2 menjadi luar biasa yang amat membahayakan itu, maka tiap gerakan di titik awal yang dilakukan orang Papua senantiasa berupaya dibendung atau dibatasi dengan tindakan diteror, ditangkap, dipukul, dipenjara juga ditembak mati dengan sistem main hakim sendiri, walau gerakan yang dibuat orang Papua secara damai itu legal secara hukum nasional juga secara hukum internasional.


Karena gerakan2 kecil yang dipandang biasa2 di titik star pengaruhnya amat sangat besar, maka orang Papua harus SEMANGAT & GIAT dalam gerakan2 kecil itu, walau pihak negara Indonesia ancam dengan tindakan diteror, ditangkap, dipukul, dipenjara dan dibunuh atau ditembak mati dengan sistem main hakim sendiri itu.


KINI PAPUAN TIDAK SENDIRI, 79 negara dari ACP (Afrika, Caribia & Pasifik) sudah suport draf resolusi referendum West Papua yang dibuat negara Vanuatu dan dukungan terbaru tahun 2022 dari 27 negara Uni Eropa). 

Dan atas kebenaran laporan pelanggaran HAM di Papua Barat oleh ketua Komisi HAM PBB Michelle Baclet pada tahun 2019 Papua Barat dari negara Indonesia sudah ditetapkan dengan status sebagai WILAYAH KONFLIK yang harus mendapat PERHATIAN KHUSUS dengan wilayah konflik lain dari beberapa negara di dunia.


JANGAN MALAS TAHU... kita orang Papua Proto sedang lumpuh, hancur dan punah... Tiap orang Papua harus sadar, bangkit dan wajib menjadi BOU, PETE, YUGIYO, WAIYAGE, OGIYAI untuk tiap hari mengamuk di danau Paniyai yang datang dari arah yang berbeda dengan pilihan strateginya, seperti Senantiasa berdoa dan berpuasa; Senantiasa menulis laporan pelanggaran HAM, tulis opini, atau tulis buku; Senantiasa bernyanyi, Senantiasa peduli dengan aksi turun ke lapangan; Menjadi advokad ham dan seterusnya.


Orang Papua harus yakin dan percaya bahwa pergumulan saya pasti akan sukses, karena dari PUPUGU atau ANGINAN mutlak akan jadi GELOMBANG RAKSASA atau IBOO DOKOGAA yang membuat pihak musuh panik, repot dan takut karena jurusnya mematikan.


Semoga Tuhan sumber pengetahuan memberi hikmat kepada Papuan dalam pergerakan Free West Papua.


CATATAN : 

Ayahku jago lawan ombak raksasa di danau Paniyai dan Mamaku jago mancing ikan di danau Paniyai ketika di Wedauma selama 34 tahun. Mama dari ayahku juga jago tangkap udang di danau Paniyai di titik Yuwoukotu antara Mayageya dan Agabado... Banyak kali selalu bersama... Ihwal nama2 ombak itu saya tahu persis.



Penulis adalah pengamat cerita-cerita Kampung, Nason P. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.