Header Ads

ads header

PENDEKATAN PERJODOHAN SILANG SULIT DI BATASI

 


Nabire - Anakkampung.com - Pada tahun 2015, saya diundang dalam ulang tahun anak Ursina Heluka, yang ke 4 di perumahan DPR  Dekai, Yahukimo, West Papua.Anak - anak yang hadir sebagai para undangan special seusia cukup banyak, puluhan anak.Saat itu saya duduk mulai perhatikan mengole kiri dan kanan, sambil menghitung di antara mereka yang hadir anak darah Papua, atau Bapa Mama Papua (BMP) terhitung dengan jari 3 anak. Sedangkan selain  dalam jumlah banyak itu anak hasil dari pada kawin silang (x gen).Saya khawatir, masa depan anak - anak itu akan nanti bagaimana?


Sadar tidak sadar, sengaja tak sengaja, duga tak duga, pura-pura menutup diri, persoalan yang ada di mata kita tidak pernah renungkan situasi akan berubah suatu kelak nanti.


Dalam jangka waktu, 10 - 20 tahun mendatang, di suku saya, Gessing (Ngalik) akan  berubah secara fisik maupun juga perubahan kepunahan etnis secara permanen. Ada cerita aneh  perumpamaa dari pohon pisang berbuah jeruk.Beni keunggulan akan dijepit mati pesan - pesan tulen titipan moyang kita akan hilang.Saya percaya pada umumnya wilayah lain di Papua mengalami hal serupa.


Tanpa dipertimbangkan perjodohan, dan juga  tak merasa sayang identitas bangsa etnis Melanesia, yang telah diwariskan oleh Tuhan Allah di pulau Papua.Dengan pelbagai suku - suku lebih dari 250 suku di Papua. 


kita perlu jaga akan berdampak buruk, saat Papua gelar referendum ada banyak kabar menyakiti batin bangsa - bangsa yang status serupa bangsa Papua di mainkan secara struktur sistematis, dan masif oleh pemodal dan penguasa,seperti teman - teman kita Skotlandia, di Kanaky referendum di menangkan kolonial Prancis oleh anak - anak peranakan.


kawin silang merupakan kepunahan etnis dalam jangka waktu dihabiskan secara permanen.selain dari yang kita bisa lihat, paham, merasakan dan lawan ialah Marjinalisasi, represif terhadap aspirasi terbuka, perampasan hak hidup seseorang secara sewenang - wenang dalam pandangan cenderung dengan stigma gerakan separatisme radikal  wilayah hukum.


tentu, jika benar hal itu terus aktif,  kita mempunyai prinsip untuk menghindari persoalan tersebut.Kita  mengendalikan Missi mereka itu,Baik pemodal dan penguasa, ibaratkan dua sungai dari satu sumber danau mengalir wilayah berbeda pasti kembali bertemu dilaut mati.


Jika sayang identitas mu berjodohlah dengan sesama identitasmu! 

 Karena itu diberikan oleh Tuhan Allah   dengan maksud terus  beranak cuculah  di negeri tercinta, West Papua. (17/12/2020). 


Penulis adalah pengamat cerita-cerita Kampung. Emil Wakei

Nabire, 15 April 2022.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.