Header Ads

ads header

Cerita Kehidupan Sehari-Hari Orang-Orang Kampung Toto Beri


Diskusi Pemuda Toto Beri Dengan 
Mr. Nomen


Nabire-Anakkampung - "Manusia itu akan menjadi lebih baik ketika Anda menunjukkan kepadanya seperti apakah dia, " --Anton Chekhov (1860-1904)--


Hari minggu pagi, di ujung selatan kampung Toto Beri Wapoga turung hujan kecil, tidak terlalu mendung, cerah. Perempuan asal Timur Flores, kurus, rambut sedikit merah, jelana tipis pada kulit, baju kuning. Dia membawah kopi dan biskuit roma kelapa ditangan, datang dari dapur. 


"Om Nomen ada kopi dan biskuit, ayo makan, " Katanya. 


Rasa bahagia naik tiba-tiba, seperti gerak jarum stavol setelah di on, saya hanya bilang, "Makasih om." Balas saya sambil tatap wajah kurusnya. Dalam hati saya berpikir, perempuan memang pelengkap bagi laki-laki tapi tidak hanya itu, saya selalu melihatnya sebagai mama saat membesarkan saya, ah, saya jadi ingat mama Gobay. 


Saya tidak habis pikir pagi itu bisa minum kopi dan makan biskuit, bagi saya, hujan dan setelahnya adalah kopi, selalu luar biasa;  bahagia melihat nona timur ini membawah sarapan kopi. Nona itu selalu panggil saya om, padahal Dia mama bukan kaka saya bermarga Douw, tapi tidak papalah, mungkin itu nama yang cocok untuk kita bersahabat selamah satu hari saja. 


"Pagi kawan, " Sapa pemuda kampung Toto Beri yang tiba-tiba muncul dari jalan setapak tanah, bertopi hitam dengan berbendera merah putih gaos gereja GBI di badan kurusnya. 


"Pagi kawan, mari duduk, ada kopi biskuit, ayo makan, " Balas saya sambut Dia dengan senyum, Dia membalas senyum juga. Dia gegas menggambil Kopi dan Biskuit. Duduk berhadapan dan bercerita. Bertukar informasi. 


Dia bercerita mata pencaharian warga Toto Beri setelah saya tanya, akses yang sulit melalui sungai melewati muara yang sering dangkal dan harus turung dorong perahu hingga dapat kedalaman air. Sungai yang sulit cerah membuat warga sulit beraktivitas diantara alam sungai dan lingkungan botani. 


Dia bercerita soal pelayanan pendidikan di kampung kecilnya, guru hanya tiga dari kelas satu-enam, dua guru tenaga kontrak tapi ibu kepala sekolah sudah PNS, Ibu kepala sekolah sudah 11 tahun mengabdi di kampung Toto Beri, Ibu guru bukan saja menjadi guru saja tapi juga menjadi pendeta saat hari minggu tiba (kisah Ibu guru nanti saya ceritakan topik lain diblog pribadi) 


"Kaka itu Dia guru?, " Tanya saya melihat pemilik rumah yang kami tinggal keluar dari pintu pagar, Pria yang keluar juga termasuk motoris yang menemani kami saat masuk muara sungai hingga di kampunya. 


"Tidak, itu masyarakat biasa, Dia asli disini yang kawin dengan Ibu guru," Balas pemuda/teman satu hari itu sambil menikmati kopi. Hujan kecil belum berhenti, sedikit anggin hanya lewat membawah lari dingin kecil. 


Akses hanya lewat sungai dengan perahu tradisional, Dia cerita perna ada pengadaan perahu mesin tapi pake hanya satu tahun dan rusak. Ada rumah bantuan tapi tidak ditinggal, katanya itu perumahan bantuan untuk guru. Terlihat dari kami dua duduk, dua rumah bercat coklat dan biru. SMP di Kamarsano, kampung ibu kota distrik Wapoga, lima kilo darisini ikut jalan setapak, menyebrangi sungai, musim kemarau tidak bisa lewat kecuali jalan perahu tradisional dan modern kalau ada. 


"Kemarin bagaimana acara? " Tanya saya tentang acara pembagian bantuan sosial dan sedikit game dari tim bantuan sosial. 


"Ah, demi rame kawan, lagu itu kasi ulang boleh kita lanjut goyang, " balas senyum dengan expresi semangat, kita dua ketawa sama-sama. Lagu Yospan mix yang membikin saya dengan kawan goyang pasangan bersama masyarakat Toto Beri keliling halaman Sekolah Dasar. 


Pagi berlalu, matahari sudah hampir diatas kepala, kawan-kawan sudah siap pergi Gereja dan sebagian dirumah termasuk saya. Mungkin kawan satu hari pergi Gereja, Dia mungkin ketua pemuda sesuai bajunya. Kopi mau habis, saya minum dua cangkir, duduk santai dekat dapur hingga waktu makan siang tiba. Kami pulang siang hari. Teduh dan cerah menggantar kami seperti senyum orang-orang Toto Beri. 


Penulis adalah Pengamat Cerita-Cerita Kampung* Mr. Nomen 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.