Teknologi Budidaya Bawang Merah dengan Biji
Deiyai, Anak Kampung.com- Bawang
merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat serta memiliki nilai ekonomi tinggi karena
dimanfaatkan sehari-hari sebagai bumbu dapur atau bahan masakan dan berbagai
kebutuhan rumah tangga yang lain. Bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu alternatif bisnis yang menjanjikan dan juga prospektif. Tanaman ini
diperkirakan berasal dari Asia Tengah dan Asia Tenggara. Salah satu produsen
dan konsumen.
bawang
merah (shallots) terbesar di dunia adalah Indonesia. Beberapa Negara di Asia
tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Phillipina, masyarakatnya juga
mengkonsumsi bawang merah namun tidak sebanyak konsumsi masyarakat Indonesia,
karena disamping bawang merah mereka sudah terbiasa mengkonsumsi bawang Bombay
(onion). Selain sebagai bumbu dapur, bawang merah dimanfaatkan juga untuk
kesehatan, diantaranya mencegah kanker, mengontrol diabetes, kesehatan jantung
dan mengatasi masuk angin pada anak-anak
Bawang
merah merupakan tanaman hortikultura yang sudah sejak lama di dibudidayakan
oleh petani secara intensif. namun dalam proses budidayanya masih ditemui
berbagai kendala terutama dari segi teknis budidaya, terutama dalam hal
pembibitan. Pembibitan adalah hal penting karena nantinya pemilihan bibit
unggul juga akan menghasilkan buah yang unggul. Pada bawang merah, pembibitan
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; pembibitan dengan umbi dan pembibitan
dengan biji.
Teknologi Menghasilkan Biji
Berkualitas
Untuk
menghasilkan biji yang bernas dan bermutu, dilaksanakan beberapa perlakuan
teknologi. Sebelum penanaman dilakukan vernalisasi benih umbi di cool
storage dengan suhu 10 derajat Celcius, 4 minggu sebelum tanam. Setelah
vernalisasi, benih umbi direndam dalam larutan Benzylamino
punche 37,5 ppm sebelum tanam.
Sesudah
penanaman benih umbi, dilakukan beberapa pemupukan seperti penyemprotan pupuk
boron, pemupukan NPK 16-16-16, pupuk posfor, dan pupuk kalium. Untuk
menghasilkan kapsul bunga yang bersih dan bagus, saat penyerbukan menggunakan
serangga penyerbuk lebah madu atau apis cerana.
Saat
penyiapan benih biji, kuntum bunga dari lapangan tidak boleh langsung
dimasukkan ke gudang pengering. Kuntum dilayukan terlebih dahulu selama 3 hari.
Selanjutnya, kuntum dikeringkan di gudang pengering 30-35 derajat selama 4 hari
sampai chruncy/garing. Setelah kering, biji bawang merah akan mudah
dirontokkan dengan alat perontok. Selanjutnya biji dipilah menggunakan alat
pemilah. Biji bernas biasanya akan memisahkan diri dari kotoran-kotoran. Biji
berwarna hitam masih harus dibersihkan lagi dari kotoran. Perontokan dan
pemilahan lebih mudah dilakukan karena ada alat mesin pertanian dari Balai
Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan).
Setelah
diseleksi, Benih diuji kemurnian fisik diatas 99 persen, dan kadar airnya
dibawah 8 persen sehingga saat disimpan bisa tahan lama. Daya berkecambahnya
minimal 70%.
Untuk
penanaman bawang merah, untuk produksi benih akan lebih praktis jika benih biji
ditanam langsung di bedengan hingga panen. Sementara perbanyakan bawang merah
untuk konsumsi bisa dilakukan melalui transplanting, disemai dulu baru
dipindah ke lapangan.
Kendala Produksi
Kendala
produksi benih biji di daerah tropis adalah pengaruh suhu lingkungan. Untuk
produksi benih biji, bawang merah harus ditanam di dataran tinggi berketinggian
900-1400 mdpl dengan suhu lingkungan sekitar 18 derajat. Kendala lainnya,
bawang merah termasuk tanaman yang agak rentan terhadap penyakit.
Produksi
TSS akan optimal jika dilakukan pada musim kemarau, sebab pada musim tersebut
serangan penyakit berkurang. Selain itu untuk menghindari hujan, karena bunga
bawang merah tidak tahan terhadap air hujan dan bisa busuk. Oleh karena itu
agar tidak busuk perlu diberi naungan.
Untuk
produksi benih biji, disarankan menggunakan bawang merah varietas unggul baru
(VUB) Trisula yang memiliki warna merah marun, serta aroma, kekerasan, dan daya
simpannya bagus. Varietas Trisula sudah mulai dilirik oleh banyak petani.
Varietas Trisula bagus untuk produksi biji dan lebih tahan hama penyakit.
Susi
Deliana Siregar
Daftar
Pustaka:
Sumarni,
N. dan A. Hidayat. 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai
Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. irektorat Jenderal
Hortikultura, Kementerian Pertanian
http://cybex.pertanian.go.id/artikel.
Post a Comment