Header Ads

ads header

Pangan Lokal yang Diabaikan Oleh Pemerintah Daerah.

 


 Oleh 

John Pigai 


Nabire - Anakakampung - Ekonomi Pertanian dan Peternakan tidak berkembang di Wilayah Mee-Pagoo karena, Pemimpin di wilayah Mee-Pagoo tidak peduli dengan pangan Lokal seperti: Nota, Nomo,  Apuh, Momai,  Sayurang2x, Babi,  Kambing,  kelinci, sapi dll. 


Pemimpin berpendapat bahwa Makan Beras dan Makanan toko adalah makanan bisah bertahan tubuh, namun makanan yang di toko ini banyak terkontaminasi dengan kimia, sehingga mengundang banyak penyakit.


Perbandingan kehidupan Tete Nene moyang kami, mereka bisah  bertahan hidup sampai tua baru bisah meninggal,  namun sekarang masih mudah saja sudah mengalami gangguan sakit.


Apa ka ini penyebab-Nya dari makanan dan minuman simak sama-sama?? 


Taraf hidup masyarakat Mee-Pagoo sangat menurun sekali dari beberapa tahun yang silam ini. Hal ini terjadi karena kurang penyuluhan pertanian dan peternakan di wilayah Mee-Pagoo.


Saya melihat di Dinas Pertanian dan peternakan di wilayah Mee-Pagoo ini tidak ada penyuluhan Pertanian dan Peternakan.


Pada hal taraf hidup masyarakat Mee-Pagoo untuk meningkatkan Ekonomi Pertanian dan Peternakan  ada di tangan Penyuluhan, karena Penyuluhan ada maka akan membantu untuk meningkatkan taraf hidup Ekonomi masyarakat.


Jangan sampai pangan Pertanian dan Peternakan luar masuk sehingga,   krisis pangan Lokal dan Krisis pertanian dan Peternakan akan terjadi. Akhirnya terjadi krisis Ekonomi pertanian dan Peternakan lokal di wilayah Mee-Pagoo.

 

Jadi Pemimpin Mee-Pagoo dalam hal ini Bupati di Wilayah Mee-Pagoo jeli melihat persoalan Pangan Lokal ini.


Untuk mengatasi  Krisis pangan Lokal ini,  Pemerintah kontrak Jurusan Teknis seperti Pertanian, Peternakan, Kesehatan Hewan, Kedokteran Hewan, Perikanan dan jurusan Teknis Berhubungan dengan Meningkat Ekonomi pangan Lokal.. 


Supaya Taraf hidup Masyarakat Mee-Pagoo, dalam hal ini Ekonomi Pertanian dan peternakan Bisah meningkat derastis,  melalu Penyuluhan Pertanian dan Peternakan.


Penulis adalah Pengamat cerita-cerita kampung, Jonh P.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.